Rabu, 21 Desember 2011 By: Nicolai

Sang Pakar Kerja Sama

Kalau mau belajar kerja sama, kita harus belajar kepada semut. Kalau kita belajar teori kerja sama di suatu seminar, atau di bangku kuliah, sekalipun dengan simulasi yang sangat menarik, hasilnya bisa jadi hanyalah selembar sertifikat atau ijasah belaka. Tetapi jika kita belajar langsung dari semut, Sang Pakar Kerja Sama, hasilnya akan jauh lebih nyata.

Jika seekor semut menemukan makanan yang cukup besar, maka ia akan mengundang rekan-rekannya untuk bersama-sama menggotong makanan tersebut ke gudang mereka. Mereka akan mengerubuti makanan tersebut dari semua arah dan berusaha menggotongnya bersama-sama. 'Satu … dua … tiga … ya!' teriak mereka penuh semangat. Jika makanan itu terlalu besar dan berat untuk digotong bersama-sama, maka mereka akan merobek makanan tersebut menjadi kecil-kecil dan membawa potongan yang kecil-kecil itu ke gudang mereka. Tidak ada yang menyombongkan diri karena sudah menemukan makanan tersebut. Tidak ada juga yang membanggakan diri karena bisa membawa potongan yang lebih besar. Tujuan mereka hanya satu, gotong royong menyelesaikan pekerjaan besar tersebut.

Semut pekerja sesuai dengan namanya, selalu bekerja dan bekerja. Ia bekerja sama dengan ratu semut, semut jantan dan semut betina. Semut pekerja memberi makan ratu semut, semut jantan dan semut betina. Semut pekerja membawa telur-telur ratu semut ke ruang khusus telur. Setelah telur menjadi larva, semut pekerja membawanya ke ruang khusus larva. Sesudah larva menjadi semut lengkap, kembali semut pekerja merobek kepompong sehingga keluarlah anak-anak semut. Semut jantan dan semut betina kerjanya mempersiapkan diri untuk hari perkawinan mereka. Setelah kawin, semut jantan akan mati dan semut betina akan menjadi ratu semut yang kerjanya bertelur, merawat telurnya, memberi makan larva yang jumlahnya bisa mencapai 1.000 ekor.

Semua semut-semut ini bekerja sama dengan baik, saling tolong menolong dan tidak pernah tersinggung, kecewa, atau saling membunuh. Tidak ada pertikaian di dalam suatu keluarga semut. Itulah sebabnya semangat kerja sama semut perlu diteladani. Karena mereka bisa bekerja sama maka mereka bisa berkembang dan menjadi keluarga yang besar dan kuat.

Di antara anggota keluarga: ayah, ibu dan anak-anak, perlu adanya kerja sama yang baik. Masing-masing menjalankan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab. Masing-masing harus saling menghormati dan saling menerima.

Di dalam suatu gereja Tuhan juga harus ada kerja sama: gembala, staff pelayanan, majelis, pengurus dan jemaat harus ada kerjasama yang baik. Masing-masing harus bisa saling memahami dan mengerti jalan pikiran orang lain, saling menerima tingkat iman orang lain, saling menopang dan mengisi sehingga terjadilah pelipatgandaan kekuatan dan kemampuan.

Mari, tingkatkan lagi kerjasama dengan orang-orang di sekeliling kita.

KATA-KATA BIJAK

Pekerjaan besar akan terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama


Manna Sorgawi, NV Tjenkir Mas, Jakarta, Mei 2002



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar